Saturday, April 11, 2009

KEKAYAAN-ku

Mayoritas orang mendefinisikan kata KEKAYAAN tuh diukur dengan jumlah materi yang dimiliki dan itu gak salah :D Karena menurut link yang kuperoleh, kekayaan diartikan hampir sama dengan kepemilikan yaitu kekuasaan yang didukung secara sosial untuk memegang kontrol terhadap sesuatu yang dimiliki secara eksklusif dan menggunakannya untuk tujuan pribadi. Definisi ini mirip dengan definisi kekayaan, baik pribadi atau publik. Bagiku yang sedari kecil dididik hidup PRIHATIN oleh kedua orangtuaku, materi bukan segala-galanya. Itu hanya TITIPAN Allah kepada kita, toh saat kita meninggal kita gak membawa semua itu. Yang kita butuhkan adalah sepotong kain kafan dan berapa meter tanah, hal itu yang SELALU diingatkan Nenek padaku.

Saat kita kekurangan materi… itu adalah COBAAN, tapi saat kita berlimpahan materi… itu juga sebenarnya COBAAN dari Allah SWT, inget gak kita sama saudara kita yang laen yang memiliki HAK terhadap sebagian harta kita???

Alhamdulillah… aku memiliki keluarga BESAR, Kakek anak ke-7 dari 14 bersaudara sedangkan Nenek anak ke-13 dari 16 bersaudara :P [tiap saudara Kek Nek memiliki anak rata-rata 3 sampe 8 anak, jadi… coba hitung berada saudara SEPUPUKU ^_^ ]. Kek Nek sendiri memiliki 5 orang anak [aku bungsu :D ]. Mas Gun [Gunawan Hidayat], kakak pertamaku yang saat ini berdomisili di Serui, Papua memiliki 2 anak [sepasang]… cowok dan cewek [insya Allah bulan Juli ini akan pindah ke Ponorogo ^_* ]. Mas Taufiq [Taufiqur Rahman], kakak keduaku yang berdomisili di Tambun, Bekasi memiliki 4 anak [2 pasang]… 2 cowok dan 2 cewek.

Mbak Nung [Nurul Hidayah], kakak ketigaku yang saat ini berdomisili di Biak, Papua memiliki 5 anak… 3 cowok dan 2 cewek. Selanjutnya mbak Lili [Laili Nurjannah], kakak keempatku yang saat ini berdomisili di Yogyakarta memiliki 4 anak… cowok smua :D Terakhir aku, saat ini baru memiliki seorang anak cowok. Jadi… jumlah TOTAL cucunya Kek Nek ada 16 orang hehehehe banyak ya??? Namun hingga saat ini, kami keluarga BESAR belum pernah ngumpul secara lengkap, FULL TEAM. Maklum… mengingat tempat tinggal kami yang saling berjauhan [tiket pesawat Jakarta – Biak… hiksssss… ]. Oh iya, Kek Nek sendiri saat ini masih tinggal di Biak, Papua T-T

Itu baru SAUDARA-ku aja loh, kalo keluarga Ayah termasuk keluarga KECIL. Dari pihak Eyang Kung dan Eyang Putri [alm] rata-rata hanya memiliki 3 bersaudara dan anak-anaknya juga rata-rata hanya 3 anak. Eyang Kung sendiri hanya memiliki 3 anak, 2 cowok dan 1 cewek. Mas Luhur [Luhur Prasetyo], kayak pertama Ayah yang saat ini berdomisili di Tenggarong, Kaltim memiliki 3 anak… 1 cowok dan 2 cewek. Terus Ayah, selanjutnya adik bungsunya yaitu ‘De Rahma [Rahmawati Sulistyaningsih] yang saat ini berdomisili di Yogyakarta memiliki seorang anak cowok. Jadi… jumlah total cucu Eyang Kung saat ini ada 5 cucu, Eyang saat ini tinggalnya di Yogya.

Aku BAHAGIA memiliki keluarga besar, jumlah PONAKAN yang sangat banyak merupakan hiburan tersendiri bagiku saat mereka MAEN atau menginap di rumah [jumlah TOTAL ponakanku 19 loh ya??? :P ]. KASIH SAYANG dan perhatian yang berlimpah dari kedua orangtuaku dan keempat saudaraku serta dari Eyang Kung dan saudara IPAR-ku, sangat kurasakan. Bagiku… semua itu adalah KEKAYAAN yang kumiliki, dikelilingi oleh orang-orang yang KUSAYANGI dan MENYAYANGIKU dengan sepenuh hati mereka... [alhamdulillah ya Allah…]

Saat aku menghadapi MUSIBAH, aku tidak sendiri. Dimanapun aku berada… kakakku atau iparku akan DATANG menemani. Misalnya saat aku mo melahirkan anak PERTAMA di Yogya dan dokter sudah mengindikasikan adanya kelainan pada bayiku, Nenek langsung datang dari Biak untuk mendampingiku. Mas Taufiq pun langsung TERBANG dari Jakarta beserta keluarga lengkapnya ke Yogya. Saat aku TERKULAI lemas di RS, anakku harus dimakamkan.. ada Mas Taufiq yang MENDAMPINGI Ayah menuju pemakaman. Mbak Lili dengan KEREPOTAN-nya membawa 3 anak yang masih kecil-kecil datang ke RS untuk menghiburku. Kek, mas Gun, mbak Nung, mas Luhur yang terus MEMANTAU kesehatanku walau hanya melalui telpon. Eyang Kung dan ‘De Rahma yang bergantian MENUNGGU-ku di RS… kasih sayang yang mereka BERIKAN memberikan kekuatan tersendiri untukku untuk terus MELANJUTKAN hidupku [hiksss… jadi pengen nangis kalo MENGINGAT itu semua].

Hal ini pun TERULANG, saat cobaan menghampiriku lagi. Jum’at malam tanggal 3 April, saat aku akan DIKURET... Ayah langsung menelpon Kek Nek di Biak untuk memberitahu keadaanku. Abis itu dia menelpon keluarga di Yogya [Eyang, ’De Rahma dan Mbak Lili], Mas Luhur dan selanjutnya Ayah menelpon Mas Taufiq... kakakku yang TERDEKAT. Mas Gun dan Mbak Nung hanya diberitahu via sms mengingat sudah malam dan ada PERBEDAAN waktu antara Papua dan Jakarta. Saat aku baru TERSADAR dari pengaruh obat bius, hp berdering dan ternyata Mas Taufiq mengecek keadaanku.

Sabtu paginya, Mas Taufiq sekeluarga langsung DATANG ke rumah untuk melihat langsung KONDISI-ku, mengingat Kek Nek gak mungkin bisa datang. Namun pada hari itu, hp-ku laku KERAS hehehehe Semua kakak-ku langsung menelpon dan MENANYAKAN keadaanku, yaaa walau TERBENTANG jarak di antara kami, namun dengan adanya KEMAJUAN teknologi telekomunikasi sangat menolong untuk tetap mengetahui keadaan kami masing-masing. Rasanya BAHAGIA walau hanya mendengar SUARA mereka, yaaa... aku gak SENDIRI kok. Banyak kasih sayang dan PERHATIAN yang tercurah untukku, semua saudara kandung maupun IPAR memberikan perhatian yang sama.

Makasih ya Allah... Kau telah memberikanku KEKAYAAN yang hakiki, sebait DO’A dari orang tua dan saudara untuk KESEMBUHAN-ku... sangat meringankan BEBAN di hati ini. Rasanya pengen banget bisa MEMELUK mereka semua...

2 comments:

  1. keluarga emang harta yang paling berharga......

    ReplyDelete
  2. @ Novnov : YUPPPPPPP... setuju banget mbak. Keluarga tempat kita BERBAGI dan yang pasti... kluarga tau gimana JATUH BANGUN-nya kita...

    Mereka selalu ADA untuk mensupport kita, btw thanks udah mampir lagi ya mbak... ^_^

    ReplyDelete